Indramayu, Sinarpagijaya.com –
Pemerintah Daerah
(Pemda) Indramayu menggelar kegiatan Khotmil Qur’an dan Imtihan Metode UMMI
pada Sabtu, (31/5/2025) , di tempat Aula Pendopo Kabupaten
Indramayu. Acara ini dihadiri oleh ratusan santri dari berbagai Taman
Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) dan madrasah yang telah menerapkan metode UMMI dalam
proses pembelajaran membaca Al-Qur’an
Kegiatan
Khotmil dan Imtihan Metode UMMI Qur’an menandai khatamnya para
santri dalam membaca Al-Qur’an 30 juz, sementara Imtihan (ujian terbuka)
diselenggarakan untuk menguji kemampuan santri dalam membaca Al-Qur’an dengan
tartil dan tajwid yang benar, sesuai standar metode UMMI
Dalam
sambutannya Bupati Indramayu Lucky Hakim menyampaikan ‘’ apresiasi
tinggi terhadap para guru, orang tua dan santri yang telah berjuang dalam
pendidikan Al-Qur’an. “Melalui kegiatan ini, kita ingin menciptakan generasi
Qur’ani yang tidak hanya pandai membaca, tetapi juga mengamalkan nilai-nilai
Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari
Metode UMMI
sendiri dikenal sebagai salah satu metode pembelajaran Al-Qur’an yang
sistematis dan menyenangkan, dengan pendekatan yang menekankan pada tartil,
hafalan, serta pemahaman makna. Sinergi Pemerintah dan Masyarakat, Dengan
diadakannya kegiatan ini, Pemda Indramayu berharap dapat terus mendorong
kemajuan pendidikan Al-Qur’an di daerah serta mempererat sinergi antara
pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam membangun karakter
anak-anak bangsa yang berakhlak mulia,’’ujarnya Luky
Usai
acara Ust. Agung didampingi oleh H. Ruswa ditempat terpisah,
menyatakan ‘’ Ya, acara ini namanya Mulhur'an
Khotmul Quran
dan Intihan Bagi santri-santri pesantren Al-Qur'an menggunakan metode membaca
Al-Qur'an namanya metode ummi. Metode ummi ini metode yang lebih detail. Lebih
terukur, sistematis, untuk Tartil saja mereka harus menamatkan 6 buku jilid umi
Tapi metode
lain juga ada berikut jilid, bukan hanya itu, mereka juga harus bisa
lulus buku tajwid, kemudian ada lagi buku bacaan-bacaan horib yang susah
diambil, terus plus dengan mereka sudah kata membaca secara lancar dari Jus 1
sampai Jus 30, Itu metode tartil saja pintanya
Ada lagi metode
UMMI itu namanya turjuman. itu berarti kemampuan mereka menghafal.
Ayat-ayat Al-Quran itu diawali dari Juz 1 plus dengan terjemahannya ,Juz 30
kemudian Juz 29, Juz 1, 2 dan seterusnya. Itu terjemahan dan yang ketiga adalah
metode UMMI berbasis taqfid
Sesuai dengan
kajut Karena sebagai calon guru Jadi pilar metode UMMI , Kalau kita satu
guru, 15 siswa, atau paling banyak 12, itu berarti sejumlah siswa, maka dibagi
12 metode pembelajarannya, sifatnya berbentuk, tapi juga ada yang
berbentuk privat
Pesantren Uratulusko, kita menyelenggarakan ini mulai dari 3
PKS, SD, SDT, SMP, dan MH. Alhamdulillah, ini tahun ke empat kita
menyelenggarakan khataman dan tahun ini seijin dari Bupati Indramayu
diselenggarakan di pendukung Kabupaten Indramayu. saat itu kami
mempresentasikan program Hotaman ini, dan Bupati Luky Hakim
merespon baik, maka mempersilahkan acaranya di sini, sekaligus juga dengan
pencanangan Indramayu Mengaji sebagai program unggulan dari berita Bupati
Bekerjasama dengan KESRA
dan PUPR memberikan fasilitasi untuk kebutuhan hasrat ini, anak - anak yang
hafalan Al-Qur’an ada 160 DCPMA ada 50,Dari santri kami, santri kami
tentu dari Indramayu Kota, sebagian besar, Sindang, dan beberapa kecamatan
sekitar untuk SD.
Sedangkan kalau untuk SMP
dan MA biasanya dari berbagai kecamatan yang lain. Berarti sahabat Indramayu,
ada banyak beberapa dari luar Indramayu, maka pada saat saya ditanya oleh
Bpk. Samad “ini gimana sih MPK dari Ustok? KTPnya bukan KTP Indramayu
jadi itu otomatis tidak bisa walaupun kami menghasilkan. Serta ada beberapa
Hataman juga yang 21 Hafidh Al-Qur’an 30 juz, Jadi Alhamdulillah
anak-anak kelas 11, kelas 12 MA itu sudah Hatam 30 zus dan insya Allah,’’
pungkas Ust, Agung (@ Teja, S.Spj)