Rahil Maryam mengalami luka sobek pada kaki sebelah kirinya dengan panjang sekitar 1 centimeter, yang menyebabkan darah terus keluar dan membuatnya menangis kesakitan. Kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan dan memerlukan penanganan medis yang cepat dan tepat.
Kurangnya Kesiapan Pengelola BJ Water Boom Singaraja Balongan dinilai tidak siap dalam menghadapi kejadian seperti ini. Tidak adanya tim medis, alat obat-obatan, dan P3K membuat penanganan awal terhadap korban menjadi lambat dan tidak efektif. Petugas yang seharusnya bertanggung jawab atas keselamatan pengunjung malah terlihat bingung dan tidak tahu harus berbuat apa.
Korban sempat dibawa ke klinik terdekat dengan darah yang masih berceceran. Namun, pengelola BJ Water Boom Singaraja Balongan seolah – olah tutup mata tidak ada bertanggungjawaban dari pihak BJ Water Boom terhadap kejadian ini dan tidak memberikan perhatian yang memadai terhadap korban. Kondisi ini tentu sangat memperburuk keadaan dan menambah trauma bagi korban.
Anak yang menjadi korban kecelakaan tersebut mengalami trauma yang cukup berat. Ia menangis tidak berhenti-henti akibat cedera yang dialaminya dan penanganan yang tidak memadai dari pengelola BJ Water Boom. Kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan dan memerlukan perhatian yang serius dari semua pihak.
Insiden ini menjadi pelajaran bagi pengelola water boom untuk meningkatkan kesiapan dan keamanan fasilitas mereka. Adanya tim medis, alat obat-obatan, dan P3K sangat penting untuk memberikan penanganan awal yang efektif terhadap kecelakaan yang mungkin terjadi. Pengelola harus bertanggung jawab atas keselamatan pengunjung dan memberikan perhatian yang memadai terhadap kejadian seperti ini. (Tarudi,S /Rohmanto )
