Penulis: Aang Teja,S.SPJ
Indramayu, sinarpagijaya.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelancaran aktivitas nelayan dan keberlanjutan sektor perikanan melalui program normalisasi muara sungai.
Kali ini, Kapal Keruk milik Pemkab Indramayu kembali dikerahkan untuk melakukan pengerukan di 13 muara sungai yang tersebar di wilayah kabupaten tersebut.
Langkah itu diharapkan dapat mengatasi kendala klasik yang sering dihadapi nelayan, terutama masalah pendangkalan muara yang menghambat keluar-masuk kapal.
Bupati Indramayu, Lucky Hakim, didampingi Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Edi Umaedi serta Camat Indramayu Indra Mulyana, meninjau langsung proses pengerukan di Muara Sungai Prajagumiwang Karangsong pada Jumat (01/08 /2025).
Kunjungan itu menjadi bukti keseriusan Pemkab dalam merespons keluhan nelayan yang kerap terkendala sedimentasi lumpur.
Bupati Lucky Hakim sempat diminta keteranganya oleh media sinarpgijaya.com ‘’menyatakan, bahwa pendangkalan di Muara Karangsong telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Sedimentasi lumpur semakin tinggi, membuat kapal nelayan sulit beroperasi. Mereka bahkan harus antre panjang hanya untuk melintas. Ini jelas mengganggu mata pencaharian mereka," ujarnya,’’ Luky.
Lanjut Lucky , Meskipun pengerukan tidak sepenuhnya menyelesaikan masalah alam, Lucky menegaskan bahwa upaya ini harus dilakukan secara berkelanjutan untuk meminimalisir dampaknya.
Selain pengerukan, Pemkab Indramayu juga menyiapkan sejumlah langkah pendukung seperti peninggian jalan, penanaman mangrove, serta rencana pembangunan kolam labuh dan pasar ikan higienis. Langkah-langkah itu diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan produktivitas nelayan.
Kepala Diskanla Edi Umaedi mengatakan, bahwa pengerukan di Muara Karangsong merupakan bagian dari program besar yang mencakup 13 muara sungai di Indramayu. Beberapa di antaranya adalah Muara Glayem, Lombang, Limbangan, Eretan Wetan, dan Eretan Kulon. Pelaksanaannya dilakukan bertahap, menyesuaikan dengan kondisi dan urgensi masing-masing lokasi, Ungkapnya.
"Kami menargetkan seluruh muara yang bermasalah bisa ditangani. Selain memudahkan akses nelayan, normalisasi ini juga mengurangi risiko banjir di kawasan pesisir saat musim hujan," Ujar Edi Umaedi Kepala Diskanla. (TARUDI SULAKSANA).