Admin : sinarpagijaya.com
Penulis : Aang Teja Sulaksana

Indramayu,Sinarpagijaya.com – Pemerintah Kabupaten Indramayu, melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip), memanfaatkan momentum peringatan Hari Kunjung. Perpustakaan sebagai strategi penting untuk menumbuhkan budaya baca dan memperkuat literasi masyarakat secara berkelanjutan.Peringatan yang jatuh setiap 14 September itu digelar dengan berbagai kegiatan spesial pada Senin (15/9/2025). 

Kepala Dispusip Kabupaten Indramayu, Sudalim Gymnastiar, menyatakan, peringatan tahun ini merupakan kesempatan berharga untuk mendekatkan masyarakat, khususnya generasi muda dengan dunia perpustakaan.

Ia menekankan bahwa melalui kebiasaan membaca, ilmu pengetahuan, sikap, dan keterampilan individu dapat meningkat, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indramayu yang lebih unggul.

Beragam kegiatan pun digelar untuk memeriahkan hari istimewa tersebut.

Rangkaian acara tersebut antara lain menyelenggarakan bazar buku yang berkolaborasi dengan berbagai penerbit, pemutaran audio-visual edukatif yang ditujukan untuk anak-anak, serta kehadiran Duta Baca yang berinteraksi langsung dengan para pengunjung.

Salah satu highlight acara adalah program Dongeng Keliling Anak Literat (Dongkal) yang sukses diikuti oleh puluhan siswa dari jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Di sisi lain, Duta Baca Kabupaten Indramayu tahun 2024, Krisyadi Dwi Sukma, memberikan penekanan pada aspek literasi yang terintegrasi dengan kemajuan teknologi.

Menurutnya, motivasi untuk membangun digitalisasi di Indramayu dapat dimulai dengan mengajak masyarakat untuk datang dan memanfaatkan layanan di Dinas Perpustakaan dan Arsip.

Ia menjelaskan, bahwa peran perpustakaan saat ini telah berevolusi, tidak lagi sekadar menjadi tempat membaca buku konvensional, melainkan juga berfungsi sebagai pusat pelibatan masyarakat dalam gerakan literasi digital.

Krisyadi mengatakan,  digitalisasi merupakan lebih dari sekadar migrasi dari media cetak ke format digital. Proses ini juga merupakan bagian integral dari inklusi sosial.

Tujuannya adalah agar generasi muda Indramayu dapat termotivasi untuk memandang perpustakaan sebagai gerbang menuju ilmu pengetahuan dan sekaligus wadah untuk penguatan kompetensi literasi digital mereka.  (Tarudi Sulaksana)